Makanan pendamping ASI umumnya diberikan setelah usia bayi mencapai
enam bulan. Namun, berbeda dari generasi sebelumnya yang cenderung
membuat bubur sendiri, para ibu masa kini lebih cenderung membeli MPASI
kemasan dengan alasan lebih praktis dan memiliki nutrisi lebih lengkap.
Namun, sebuah penelitian menunjukkan bubur bayi kemasan mengandung
nutrisi lebih sedikit daripada yang dibutuhkan bagi pertumbuhan bayi.
Ahli menemukan, bahkan makanan bayi dengan merek ternama sekalipun
mengandung nutrisi kurang dari seperlima kebutuhan nutrisi harian.
Peneliti dari University of Greenwich menganalisis kandungan nutrisi
delapan makanan bayi populer yang diberikan pada bayi berusia 6-12
bulan. Makanan tambahan kemasan ini bervariasi dari beberapa merek
tertentu termasuk varietas yang mengklaim menggunakan daging, sayuran
dan nabati.
Menggunakan analisis induktivitas pasangan
plasma-spektometer emisi optik pakar menemukan bubur tambahan berbasis
daging mengandung nutrisi kurang dari seperlima pasokan nutrisi harian
yang dibutuhkan antara lain kalsium, magnesium, seng, kalium tembaga,
dan sodium. Bahkan makanan kemasan hanya mengandung 3 persen dari jumlah
yang direkomendasikan, 7 persen seng dan 6 persen zat besi.
Para ahli mengingatkan, bayi yang hanya diberi susu formula dan
makanan kemasan mengasup nutrisi yang lebih sedikit bagi pertumbuhan,
perkembangan dan perlindungan terhadap penyakit.
Pasar global
makanan bayi terus meningkat. Diperkirakan penjualan global makanan bayi
mencapai lebih dari £6 miliar. Di Inggris, empat dari lima orangtua
membeli bubur kemasan dan susu formula.
Jumlah asupan makan
bayi sangat bervariasi tergantung selera dan makanan dan susu yang
diberikan. Namun peneliti memperkirakan bahwa bayi yang diberi satu
porsi bubur daging dan satu porsi bubur sayuran, serta lebih dari 600 ml
susu formula tidak memperoleh kalsium, magnesium tembaga dan selenium
yang cukup.
Kalsium sangat penting untuk membangun kekuatan
tulang dan gigi, mengatur detak jantung dan memastikan bekuan darah
dengan benar. Magnesium juga penting untuk kesehatan tulang, tembaga
bertanggungjawab pada perkembangan otak dan selenoum membantu sistem
kekebalan tubuh.
Dr Nazanin Zand, pemimpin studi yang diterbitkan
dalam jurnal Food Chemistry berkata: "Bayi memiliki kapasitas makan
terbatas. Karena itu sangat penting makanan yang diberikan padat gizi,"
katanya seperti dikutip HealthDay.
Dia mendorong pemerintah tak hanya memerhatikan asupan gizi pada anak sekolah, namun juga pada bayi dan balita.
Tampaknya itu lebih berpengaruh terhadap makanannya bukan Kemasan Makanan.
BalasHapus